Persiapan Pernikahan Untuk Seorang Wanita Muslimah

Acara akad pernikahan merupakan hal sakral yang ada baiknya hanya dilakukan sekali seumur hidup. Dan Persiapan Pernikahan Untuk Seorang Wanita Muslimah yang perlu dipersiapkan sebelum menginjak gerbang pernikahan. Sebagai muslimah yang akan menikah tentunya kita memerlukan persiapan sebelum menikah.

Islam telah memerintahkan kepada hambanya untuk melengkapi separuh dari agamanya dengan menikah. Ada 5 persiapan pernikahan untuk seorang muslimah yang akan membantu untuk mengenal diri kita lebih jauh untuk mempersiapkan diri sebagai seorang muslimah yang akan melaksanakan pernikahan.

Persiapan Pernikahan Untuk Seorang Wanita Muslimah

Persiapan Pernikahan Untuk Seorang Wanita Muslimah
Persiapan Pernikahan Untuk Seorang Wanita Muslimah
Menikah adalah bentuk konsistensi dalam hidup yang juga merupakan ibadah. Dalam menjalankan ibadah, seorang hamba dituntut untuk menyanggupinya dengan sesuatu yang tidak boleh sembarangan. Diperlukan persiapan dan kesiapan diri yang baik untuk melaksanakan pernikahan.

Allah SWT telah menciptakan setiap insan dengan berpasang-pasangan. Begitupun dengan para muslimah. Sebelum melangsungkan pernikahan, perlu mempersiapkan beberapa hal dari diri dan lingkungan kita. Berikut akan dipaparkan beberapa persiapan yang akan membantu kita untuk lebih sigap mempersiapkan diri sebelum menikah.

Berikut Persiapan Pernikahan Untuk Seorang Wanita Muslimah : 

1. Persiapan Fisik

Menikah berarti kita mencetak generasi baru yang akan meneruskan perjuangan umat. Sebelum menikah, ada baiknya kita memeriksakan terlebih dahulu kesiapan fisik kita dalam menjalankan fungsi nantinya sebagai istri yang mampu menciptakan generasi baru bersama suami kita.
Permasalahan reproduksi tentunya menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan kesiapan fisik sebelum menikah bagi seorang muslimah. Dianjurkan bagi kita untuk melakukan pengobatan jika terdapat permasalahan dari hal tersebut.

2. Persiapan Spiritual

Islam telah menjadikan pernikahan sebagai suatu gerbang untuk mempertemukan seorang muslim dan seorang muslimah dan menyatukannya dalam satu ikatan yang halal dan diridhoi. Sebagai muslimah, tentunya kita mengharapkan seseorang yang kelak menjadi imam kita adalah seseorang yang baik dan shalih. Pada dasarnya, Allah telah menciptakan segala sesuatu dan memasangkannya dengan sesuatu yang sama pantasnya, seperti dalam dalil dikatakan:
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik….” (QS An-Nuur: 26).
Jika kita ingin memiliki suami yang baik dan shalih, tentunya kita pun harus berupaya mengubah diri untuk menjadi baik dan shalihah.

3. Persiapan Konsepsional

Menikah berarti beribadah, menikah berarti kita akan mewujudkan ibadah yang lebih berkualitas dan lebih baik di hadapan Allah. Menikah mengharuskan kita untuk mampu membentuk generasi baru yang taat beragama.
Banyaklah membaca buku dan mempelajari hal-hal agama yang belum kita ketahui. Terapkan banyak ibadah sunnah dan biasakanlah untuk menjalaninya agar saat menikah nanti kita mampu menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kita kelak.

4. Persiapan Kepribadian

Dengan menikah, berarti kita tidak lagi hidup sendirian. Akan ada seorang laki-laki yang menuntun kita dalam menjalani hidup sesuai dengan syariah keislaman. Belajarlah untuk terbuka dan menerima perbedaan dari kepribadian yang dibawa oleh suami kita kelak, dan teruslah untuk mencoba mengenalnya lebih jauh.
Kepribadian diri yang baik tentunya akan rela menerima hal-hal baru dalam hidup yang dalam hal ini dikatakan sebagai penerimaan diri yang baik untuk kepribadian suami kita kelak yang tentunya tidak melulu memiliki banyak persamaan.

5. Persiapan Material

Saat menjalankan pernikahan, muslimah dituntut untuk mampu mengikutsertakan diri dalam soal pengurusan material. Kewajiban mencari nafkah adalah hal yang diwajibkan bagi suami, dan sebagai seorang istri, muslimah harus mampu melibatkan diri menjadi pengelola keuangan dari nafkah yang dihasilkan suaminya.

Di suatu waktu, muslimah juga dapat membantu suaminya untuk mencari nafkah jika memang diperlukan. Banyak-banyaklah menggali ilmu tentang wirausaha dan biasakan diri sedini mungkin untuk dapat berhemat dan cerdas mendahulukan hal-hal yang menjadi prioritas hidup dalam membelanjakan uang